Pemakaman tentara Amerika ini memang menjadi salah satu tempat wisata yang ingin saya kunjungi di Manila. Tetapi tidak pada hari pertama ketika saya baru saja keluar rumah dan hanya ingin melihat-lihat sekeliling. Saya ingin punya waktu khusus untuk berkunjung ke pemakaman ini karena pemakaman buat saya lebih menarik ketimbang mall.
Tetapi, sore itu setelah beberapa menit perjalanan keliling pusat kota Manila, mendadak mobil yang saya tumpangi memutari sebuah bundaran. Lalu di kejauhan tampak barisan nisan putih yang sangat banyak.
“What is that?” tanya saya pada sopir.
“It is the white house,” jawabnya tertawa.
Aku bengong memandangi gerbang tinggi menjulang yang dijaga dua orang penjaga berseragam biru dengan wajah yang ramah.
“Sorry, just kidding. It is American Cemetery,” ralat sopir. “You wanna go inside or just passing by?”
Hmm, tentu saja saya tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Saya memutuskan masuk ke areal pemakaman. Setelah menunjukkan kartu identitas ke penjaga dan mereka mengecek keamanan mobil, kami masuk ke areal pemakaman tanpa dipungut biaya. Pemakaman ini buka mulai jam 9 pagi hingga jam 5 sore kecuali tanggal 25 Desember dan 1 Januari.
Begitu memasuki areal pemakaman, mata saya disergap pemandangan ribuan nisan berwarna putih yang berbaris rapi bahkan menurut saya komposisinya enak di lihat hingga bisa dibilang artistik. Pohon-pohon besar dan rindang menaungi nisan-nisan itu, sementara rumput halus menghijau seperti permadani menghampar di sepanjang areal pemakaman. Mobil pemotong rumput dan orang lokal petugas kebersihan makam sibuk mondar-mandir membersihkan bagian-bagian yang kotor seolah tak akan dibiarkan pemakaman ini kotor sedikt saja. Di kejauhan tampak pegunungan menjadi latar pemandangan sementara di sisi lain gedung-gedung pencakar langit menjulang tinggi.
Saya membayangkan tentara-tentara Amerika yang tidur di bawah sana begitu tenang dan damai berada di tempat sebagus ini, seluas ini dan sebersih ini meskipun pada kenyataannya Amerika pernah memerintah Filipina selama sejak 1898 hingga 1935 karena pada tahun 1935 itu Filipina menjadi negara persemakmuran Amerika. Kemudian Filipina baru mendapatkan kemerdekaannya di tahun 1946.
Pemakaman yang berdiri di areal seluas 62 hektare ini khusus dibuat untuk tentara Amerika yang meninggal dalam Perang Dunia II saat melawan Jepang. Ada sekitar 16 ribuan lebih tentara yang di makamkan di sini dan 36 ribu lebih nama-nama tentara yang hilang dalam perang diabadikan dalam monumen di tengah pemakaman dekat sebuah kapel kecil. Pemakaman ini terletak di Global City, Taguig, Metro Manila dan dibiayai oleh ABMN (American Battle Monumens Commision).
Menjadi salah satu tempat wisata yang banyak dikunjungi, pemakaman tentara Amerika ini dipelesetkan sebagai The White House karena deretan nisannya yang putih dan monumen-monumennya yang kebanyakan juga berwarna putih.