“Be in this world as though you were a stranger or a wayfarer” – Hadith
Bumi Allah itu luas dan perjalanan membuatku menyadari betapa kecilnya manusia. Kita singgah sejenak di bumi yang luas ini sebelum melanjutkan perjalanan yang lebih panjang lagi. Perjalanan juga mengajariku cara pandang yang luas dari berbagai sisi tentang suatu masalah, bertemu dengan orang yang berbeda-beda dan memiliki kesempatan untuk menunjukkan bahwa Islam itu lembut, bersahabat dan tidak menakutkan. Aku mencintai perjalanan karena perjalanan mengajari banyak hal positip tentang kehidupan.
Awalnya saya tidak tertarik menulis buku perjalanan karena sudah terlalu banyak orang menuliskannya. Kalaupun menulis ingin mengambil sudut pandang yang berbeda, tetapi saya belum tahu sudut pandang yang mana. Tetapi seorang teman memaksa saya menulis. “Untuk apa melakukan perjalanan kalau tidak menjadi kenangan?” Begitu katanya. Dan salah satu kenangan bagi penulis adalah menuliskannya dalam sebuah buku. Memang saya sudah menuliskan artikel-artikel tentang perjalanan itu di berbagai majalah, tetapi belum mengumpulkan dalam sebuah buku. Teman saya terus memaksa, “Buku ini akan menjadi jejak kebaikan.” Katanya lagi. Akhirnya saya luluh.
Akhir 2016 ketika saya mengalami hal buruk dalam pekerjaan saya mulai menulis buku ini untuk menghibur diri. Menulis sambil mengingat-ingat senangnya di perjalanan membuat depresi saya berkurang. Saya belum berpikir ada penerbit yang akan menerbitkannya. Selain menulis ulang, saya juga mengumpulkan artikel-artikel yang sudah dimuat majalah dan saya ubah fokusnya. Saya ingin menulis tentang hal-hal baik yang saya temui di perjalanan. Hal baik selalu related dengan cahaya, maka saya menyebutkan “Memburu Cahaya” kebaikan di tempat-tempat yang saya lewati.
Sebulan menulis ulang dan mengubah fokus, saya kemudian mengirimkan ke penerbit. Seminggu kemudian penerbit GRASINDO (Kelompok Gramedia) menghubungi saya ingin menerbitkannya tepat pada bulan Maret untuk moment hari Kartini. Dan begitulah setelah editing dan pemilihan foto koleksi yang saya miliki, buku ini terbit. Tidak banyak masalah dan halangan untuk proses penerbitannya. Editor juga sangat menolong memperbaiki naskah saya.
“KELILING ASIA MEMBURU CAHAYA” adalah buku nonfiksi saya yang pertama tentang perjalanan. Sebelumnya saya menerbitkan buku novel dan kumpulan cerpen. Ternyata menulis nonfiksi itu menarik karena semua sumber dari fakta. Benar-benar seperti membuka kenangan baik kemudian menuliskannya. Saya menyukainya. Buku ini hanya sebagai jejak saya setelah mengunjungi beberapa negara Asia dan semoga bisa berbagi kebaikan dengan para pembaca.
Untuk yang belum baca, silakan ke toko buku. Masih ada di toko buku dan silakan membelinya, biar penulis bisa melakukan perjalanan yang lain dan menuliskannya. Sampai jumpa di toko buku!